Menteri Ekraf Luncurkan BEKUP 2025, Dorong Startup Digital Tumbuh dan Berdaya Saing

Okezone • Mon, 02 Jun 2025 22:13

48
Menteri Ekraf Luncurkan BEKUP 2025, Dorong Startup Digital Tumbuh dan Berdaya Saing

JAKARTA - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat memberikan sambutan sebelum meresmikan program Badan Ekraf for Startup (BEKUP) 2025 di Jakarta Senin (2/6/2025). Kementerian Ekonomi Kreatif resmi meluncurkan program Badan Ekraf for Startup (BEKUP) 2025 sebagai bagian dari komitmen mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui subsektor aplikasi dan penguatan ekosistem startup. amp;nbsp; amp;ldquo;BEKUP telah membantu 42,5% founder meningkatkan pendapatan, 58% mendapatkan akses pendanaan, dan 72% membuka lapangan kerja baru. Ini membuktikan BEKUP bukan hanya inkubator, tapi akselerator inovasi dan dampak sosial,amp;rdquo; kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya saat membuka Kick Off BEKUP 2025 di Jakarta, Senin (2/6). amp;nbsp; Sejak 2016, BEKUP telah menjangkau lebih dari 20 kota dan menginkubasi lebih dari 330 startup dari 1.300 pendaftar. Tingkat kelangsungan startup peserta mencapai 50% dalam lima tahun terakhir (2020amp;ndash;2024). amp;nbsp; Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyoroti potensi besar subsektor aplikasi seiring pesatnya pertumbuhan pengguna internet, bonus demografi, dan hadirnya startup decacorn dan unicorn di Indonesia. Sejumlah alumni BEKUP telah mencatatkan prestasi, seperti Atourin: menjalin kerja sama dengan 700 desa wisata untuk digitalisasi layanan, Surplus: menyelamatkan 100 ribu ton makanan dan mengurangi 2.000 ton emisi COamp;8322;, Lister: edutech yang meraih pendanaan internasional dan berpendapatan lebih dari US1 juta per tahun danamp;nbsp; KlinikGo: memperluas layanan telehealth hingga ke Malaysia. amp;nbsp; BEKUP diharapkan membantu founder membangun pondasi bisnis kuat dari validasi ide, membangun tim, hingga strategi menghadapi pasar. Menteri Teuku Riefky juga mengajak investor, korporasi, dan mitra industri untuk membuka lebih banyak akses bagi startup yang sedang tumbuh. amp;nbsp; amp;quot;Kepada peserta BEKUP, jadikan program ini sebagai katalis perubahan. Gunakan kesempatan ini untuk belajar, tumbuh, dan membangun jejaring. Mari lahirkan startup tangguh yang tak hanya mengejar status unicorn, tapi juga berdampak sosial dan ekonomi,amp;quot; ujarnya. amp;nbsp; Dalam sesi diskusi bertema Back to Fundamentals: Turning Vision Into Investment-Ready Ventures, Wakil Menteri Ekraf Irene Umar menekankan pentingnya kolaborasi antara startup, investor, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan peluang nyata. amp;nbsp; amp;ldquo;Startup harus realistis dan fokus membangun model bisnis yang berkelanjutan. Kami berupaya membuka akses pendanaan dan pasar bagi pelaku aplikasi digital,amp;rdquo; tambah Irene. amp;nbsp; Senada dengan itu, Anissa Dyah Setyowati dari Spiral Ventures menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan laporan keuangan yang transparan. amp;ldquo;Founder harus optimis tapi tetap rasional. Startup bukan sekadar ambisi, tapi perlu fondasi dan data yang kuat,amp;rdquo; ujarnya. amp;nbsp; Acara ini juga dihadiri berbagai tokoh ekosistem startup, seperti Wahyu Wijayanto (Bappenas), Cheryl Tanzil (KSP), Faye Wongso (founder KUMPUL), Narenda Wicaksono (Dicoding), Nicko Widjaja (BRI Ventures), Arif Fajar Saputra (Ibunda.id), dan Deryansha Azhary (Kasisolusi). Hadir pula jajaran pejabat eselon Kemenparekraf yang mendampingi Menteri Ekraf. amp;nbsp; Sementara itu mendampingi Menteri Ekraf yaitu Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam, serta jajaran Eselon I dan II Kementerian Ekraf.Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat memberikan sambutan sebelum meresmikan program Badan Ekraf for Startup (BEKUP) 2025 di Jakarta Senin (2/6/2025). Kementerian Ekonomi Kreatif resmi meluncurkan program Badan Ekraf for Startup (BEKUP) 2025 sebagai bagian dari komitmen mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui subsektor aplikasi dan penguatan ekosistem startup. amp;nbsp; amp;ldquo;BEKUP telah membantu 42,5% founder meningkatkan pendapatan, 58% mendapatkan akses pendanaan, dan 72% membuka lapangan kerja baru. Ini membuktikan BEKUP bukan hanya inkubator, tapi akselerator inovasi dan dampak sosial,amp;rdquo; kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya saat membuka Kick Off BEKUP 2025 di Jakarta, Senin (2/6). amp;nbsp; Sejak 2016, BEKUP telah menjangkau lebih dari 20 kota dan menginkubasi lebih dari 330 startup dari 1.300 pendaftar. Tingkat kelangsungan startup peserta mencapai 50% dalam lima tahun terakhir (2020amp;ndash;2024). amp;nbsp; Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyoroti potensi besar subsektor aplikasi seiring pesatnya pertumbuhan pengguna internet, bonus demografi, dan hadirnya startup decacorn dan unicorn di Indonesia. Sejumlah alumni BEKUP telah mencatatkan prestasi, seperti Atourin: menjalin kerja sama dengan 700 desa wisata untuk digitalisasi layanan, Surplus: menyelamatkan 100 ribu ton makanan dan mengurangi 2.000 ton emisi COamp;8322;, Lister: edutech yang meraih pendanaan internasional dan berpendapatan lebih dari US1 juta per tahun danamp;nbsp; KlinikGo: memperluas layanan telehealth hingga ke Malaysia. amp;nbsp; BEKUP diharapkan membantu founder membangun pondasi bisnis kuat dari validasi ide, membangun tim, hingga strategi menghadapi pasar. Menteri Teuku Riefky juga mengajak investor, korporasi, dan mitra industri untuk membuka lebih banyak akses bagi startup yang sedang tumbuh. amp;nbsp; amp;quot;Kepada peserta BEKUP, jadikan program ini sebagai katalis perubahan. Gunakan kesempatan ini untuk belajar, tumbuh, dan membangun jejaring. Mari lahirkan startup tangguh yang tak hanya mengejar status unicorn, tapi juga berdampak sosial dan ekonomi,amp;quot; ujarnya. amp;nbsp; Dalam sesi diskusi bertema Back to Fundamentals: Turning Vision Into Investment-Ready Ventures, Wakil Menteri Ekraf Irene Umar menekankan pentingnya kolaborasi antara startup, investor, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan peluang nyata. amp;nbsp; amp;ldquo;Startup harus realistis dan fokus membangun model bisnis yang berkelanjutan. Kami berupaya membuka akses pendanaan dan pasar bagi pelaku aplikasi digital,amp;rdquo; tambah Irene. amp;nbsp; Senada dengan itu, Anissa Dyah Setyowati dari Spiral Ventures menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan laporan keuangan yang transparan. amp;ldquo;Founder harus optimis tapi tetap rasional. Startup bukan sekadar ambisi, tapi perlu fondasi dan data yang kuat,amp;rdquo; ujarnya. amp;nbsp; Acara ini juga dihadiri berbagai tokoh ekosistem startup, seperti Wahyu Wijayanto (Bappenas), Cheryl Tanzil (KSP), Faye Wongso (Kumpul), Narenda Wicaksono (Dicoding), Nicko Widjaja (BRI Ventures), Arif Fajar Saputra (Ibunda.id), dan Deryansha Azhary (Kasisolusi). Hadir pula jajaran pejabat eselon Kemenparekraf yang mendampingi Menteri Ekraf. amp;nbsp; Sementara itu mendampingi Menteri Ekraf yaitu Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam, serta jajaran Eselon I dan II Kementerian Ekraf.

Read More...

User's comments

^