Hotel di Indonesia Didorong Terapkan ESG Hadapi Target Emisi Nasional

JAKARTA - Industri perhotelan Indonesia dihadapkan pada target besar: pengurangan emisi gas rumah kaca 31,89 persen pada 2030, pengelolaan 70 persen limbah pada 2025, dan pengurangan food waste 35 persen per kapita pada 2030. Tekanan itu semakin nyata ketika pemerintah menargetkan emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060. Tantangan dan peluang menuju praktik bisnis ramah lingkungan itu menjadi sorotan utama dalam H3 Summit 2025, seminar nasional yang diinisiasi Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia, Kamis (25/9/2025) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI, Jakarta. amp;nbsp; Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar, Rizki Handayani, menegaskan bahwa peran hotel krusial untuk mencapai target tersebut. amp;ldquo;Humas hotel harus mampu membangun narasi positif tentang pariwisata berkelanjutan yang mengajak pelaku industri melakukan aksi nyata,amp;rdquo; ujarnya.amp;nbsp; amp;nbsp; Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sekaligus Presiden Direktur PT Hotel Sahid Jaya International, Hariyadi Sukamdani, menambahkan bahwa praktik ramah lingkungan bukan sekadar kewajiban moral. amp;ldquo;Efisiensi energi memperkuat daya saing industri dan menjaga alam,amp;rdquo; katanya.amp;nbsp; amp;nbsp; Ketua H3 Indonesia periode 2024amp;ndash;2026, Yulia Maria, menegaskan bahwa organisasi profesi yang berdiri sejak 27 November 1995 ini akan terus memajukan peran humas perhotelan sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. amp;ldquo;Forum ini adalah momentum langkah konkret menuju industri hotel yang lebih hijau dan berdaya saing global,amp;rdquo; ucapnya.amp;nbsp;

Read More...