Global Mediacom (BMTR) Bukukan Pendapatan Rp10,05 triliun Tahun 2024, Masih di Dominasi Program Regular

Okezone • Tue, 01 Jul 2025 17:11

29
Global Mediacom (BMTR) Bukukan Pendapatan Rp10,05 triliun Tahun 2024, Masih di Dominasi Program Regular

JAKARTA - ke kanan: Direktur PT Global Mediacom Tbkamp;nbsp; Syafril Nasution, Direktur PT Global Mediacom Tbk Christophorus Taufik,amp;nbsp; Direktur PT Global Mediacom Tbkamp;nbsp; Ruby Panjaitan, Direktur Utama PT Global Mediacom Tbkamp;nbsp; Hary Tanoesoedibjo, Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk Rosano Barack,amp;nbsp; Komisaris Independen PT Global Mediacom Tbk Beti Puspitasari Santoso,amp;nbsp; Direktur PT Global Mediacom Tbk Indra Pudjiastuti,amp;nbsp; dan Komisaris Independen PT Global Mediacom Tbk Mohamed Idwan Ganie berfoto bersama usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BMTR di Jakarta, Senin (30/6/2025). amp;nbsp; PT Global Mediacom Tbk (BMTR) membukukan pendapatan sebesar Rp10,5 triliun pada tahun 2024. Pendapatan perseroan dikontribusikan dari program reguler 71%, dan program spesial 29%. amp;nbsp; Direktur Utama Global Mediacom, Hary Tanoesoedibjo menjelaskan mayoritas pendapatan yang dikontribusikan dari program reguler dibandingkan program spesial ini mencerminkan kondisi yang stabil secara pendapatan tahun. Meskipun masih dalam situasi persaingan yang ketat untuk dalam mendapatkan iklan. amp;nbsp; amp;quot;Kalau kita lihat tipe iklan di program reguler itu 76%, sedangkan non reguler itu 24%. Saya hanya ingin menegaskan bahwa ini adalah situasi yang sehat, meskipun dalam kondisi konsumer bisnis di Indonesia itu menurun, jadi total adsense di Indonesia ini sedang menurun,amp;quot;. amp;nbsp; Lebih lanjut, Hary Tanoe memaparkan kontribusi pendapatan dari sektor iklan digital dan non digital sebesar Rp5,83 triliun atau menyusut 12% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp6,63 triliun. Pendapatan dari konten dan IP berkontribusi sebesar Rp1,87 triliun atau meningkat Rp47% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,27 triliun. amp;nbsp; Pendapatan dari sisi layanan subscription pada tahun 2024 sebesar Rp714 miliar atau meningkat 44% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp498 miliar. Sedangkan sumber pendapatan lainnya berkontribusi Rp119 miliar atau susut 13% dari tahun 2023 sebesar Rp137 miliar. amp;nbsp; Kemudian pendapatan dari segmen tv berbayar dan broadband pada tahun 2024 sebesar Rp1,6 triliun atau menyusut 19% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp2,07 triliun. Pendapatan lainnya berkontribusi Rp313 miliar atau meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp300 miliar. amp;nbsp; Hary Tanoe mengatakan untuk segmen tv berbayar memang mulai tergerus di wilayah perkotaan. Hal ini membuat perseroan mengambil strategi untuk pengembangan di wilayah kota-kota kecil seperti kabupaten dan lain sebagainya. amp;nbsp; amp;quot;Strategi itu cukup berhasil, dan saat ini di PTV (tv berbayar) memiliki 14,4 juta subscriber. Kalau dikalikan 4 orang (total anggota keluarga) maka ada sekitar 56-60 juta orang terekspose,amp;quot; kata Hary Tanoe. amp;nbsp; amp;quot;Jadi memang sekarang market -nya terbelah, kalau di perkotaan itu banyak yang menggunakan broadband atau fiber optics, karena disitu ada internet, ada konten. Kalau PTV satelit kan tidak menggunakan internet, maka kita masuk ke secondary market,amp;quot; tambahnya. amp;nbsp; Pada kesempatan yang sama, Direktur Global Mediacom Ruby Panjaitan menambahkan perseroan berhasil membukukan laba kotor pada tahun 2024 sebesar Rp4,03 triliun. Sedangkan laba bersih berhasil dibukukan sebesar Rp537,39 miliar. amp;nbsp; Beban langsung tercatat Rp6,01 triliun, berkurang dari Rp6,17 triliun. Beban umum dan administrasi Rp2,29 triliun, susut dari Rp2,42 triliun. Kerugian kurs Rp16,94 miliar, drop dari untung Rp1,37 miliar. Beban keuangan Rp799,68 miliar, bengkak dari Rp767,43 miliar. amp;nbsp; Adapun penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2024, yaitu sebesar Rp1 miliar akan dibukukan sebagai dana cadang. Sedangkan sisanya untuk digunakan sebagai laba ditahan dan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan guna mendukung rencana pengembangan usaha, khususnya dalam segmen digital yang membutuhkan investasi baik dari sisi teknologi, konten, hingga sumber daya manusia. amp;nbsp; amp;quot;Tidak ada pembagian dividen perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024,amp;quot; pungkas Ruby.

Read More...

User's comments

^